Postingan

Hari Guru ❤

Selamat hari guru buat semua guru-guru kami dimanapun berada.  Yang masih di dunia, semoga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan selalu menyertai kalian.  Buat guru-guru kami yang telah berpulang, semoga ditempatkan di sisi terbaik, ilmu yang diajarkan menjadi pahala yang terus mengalir dan menjadi pemberat di timbangan amal kelak.  Buat guru TK ku yang juga jadi guru TK nya anakku, terima kasih jadi sosok yang super sabar menghadapi masa anak balita  yang super banyak tingkah 😊 Buat guru SD yang banyak berjasa karena merupakan jenjang sekolah terlama dan menemani proses anak kecil menjelang remaja.  Buat guru SMP yang sangat sabar menemani masa remaja yang penuh bunga.  Buat guru SMA yang mengayomi dan menjadi sahabat bagi murid-murid yang siap menghadapi sekolah tingkat universitas.  Buat guru/dosen di bangku kuliah kami, terima kasih telah membukakan jalan untuk menghadapi dunia yang sebenarnya.  Terimakasih buat guru-guru yang berada di jenjang pendidikan masing-masing. Semua

Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan

Gambar
Hai-hai, ketemu lagi di bulan November, bulan menjelang penghujung tahun. Mumpung ada waktu senggang sedikit karena habis lembur, jadi pengen nulis tentang tupoksi kerjaan yang udah kujalani selama tiga tahun belakangan ini. Bulan Agustus 2020 setelah cuti lahiran anak kedua, turun Surat Perintah yang menugaskan aku ke bidang lain, Sekretariat, dan aku diperintahkan berada di sub bagian program. Bagian yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Waktu awal masuk belum pernah dengar sub bagian ini sih, cuma pernah denger selentingan yang tugasnya berkaitan dengan susun-menyusun kegiatan suatu dinas. Oh, jawabku waktu itu. Tentu "Oh"nya itu kukira gampang, kecil mah kalo gitu doang. Setelah kumasuki selama tiga tahun lebih tiga bulan, jawabanku masih tetap “Oh” tapi jelas oh yang berbeda. "Oh"ku yang sekarang lebih ke "Oh, pantesan gak banyak yang mau di sini. Kerjaannya kayak gini sih." Rasanya itu… kayak flashback waktu aku kuliah dulu. Ngerjain tugas yang d

Waktu yang Terus Berjalan

Gambar
Tak terasa udah di penghujung Juli aja... Apakah lantas waktu yang berlalu adalah waktu yang sia-sia?  Tentu tidak... Karena sejak awal sampai pertengahan tahun ini aku sadar telah berproses... Aku berani mencoba mendaftar beasiswa untuk lanjut kuliah, berani mencoba tes toefl, berani untuk ambil kelas toefl lanjutan, dan ikut beberapa komunitas untuk terus berkembang. Ya, sekarang aku sadar kalau kita hanya butuh ruang.  Ruang untuk berkembang, juga ruang untuk beristirahat.  Hari-hariku sekarang semakin dinamis karena anak sulung yang sudah masuk usia Sekolah Dasar, dan si kecil yang lagi memasuki masa "threenager" dimana sering tantrum dan sering membuat dramanya sendiri.  Belum lagi bulan depan yang sepertinya akan mulai lebih sibuk karena aktivitasku bertambah. Ada rasa gak sabar juga gugup akan seperti apa aku nanti ya? Sanggup kah aku menghadapinya?  Akhirnya kuhadapi saja dengan senyuman. Toh, waktu yang kukhawatirkan pertengahan juli kemarin sudah terlewati juga deng

Target Baru, Semangat Baru

Tadi malam jadi malam terpanjang buat aku dan suami untuk saling bercerita. Aku yang memiliki segudang target pekerjaan rumah kayak jemurin baju, cuci piring, dan foodprep, tapi rela dibiarkan gitu aja karena suami yang minta temenin minum wedang jahe. Oke deh, aku temenin walau awalnya sempat ngomel. Tentu omelan cinta sambil bercanda ya, bukan omelan ibu-ibu yang marah suaminya ngeletakin handuk di tempat tidur. Karena aku pikir kita butuh waktu berdua sebagai pasangan, bukan sebagai orang tua. Jadilah kami berdua bercerita panjang lebar tentang target terbaru kami.  Semua berawal dari pertanyaanku tentang rencana memperbaiki jalan lingkungan menuju rumah kami yang akan dikerjakan tahun ini. Dari situlah semua bermula.... Aku gak akan bercerita apa masalahnya, tapi dari sini kami mencoba ikhlas, sabar, dan semangat. Ikhlas dan sabar atas apa yang mereka perbuat, biar Allah saja yang membalas. Semangat untuk memulai target baru lagi.  Yang jelas target baru kami ini tidak akan merugik

Review Drama "Snowdrop"

Gambar
Seminggu yang lalu baru namatin drakor yang mulai tayang Desember 2021 ini. Bagiku drama ini penuh kejutan dari awal sampe akhir. Kita gak pernah tau itu kawan atau lawan sampe akhir. Yang sama-sama berjuang pun, bisa tega saling menjatuhkan demi mencapai kekuasaan pribadi. Yang berawal dari musuh bisa jadi kawan demi keselamatan bersama.  Drama ini berlatar tahun 1980-an dengan suasana politik pemilihan presiden yang memanas. Disinilah drama ini menunjukkan bahwa semua ada taktik dan rencana. Apapun rela dilakukan demi mencapai kekuasaan. Menjilat, muka dua, memuji, mengejek yang lain, demi kebaikan diri sendiri.  Untuk urusan akting semuanya jago sih, sampe bikin aku gemes sepanjang drama sama si Bun-Ok. Dalam hati sempet bergumam kok gaada adegan jambak rambutnya dia si yaampun gemes kali lo. Sebenernya ada alasan logis sih kenapa dia kayak gitu, dan di akhir episode dia berubah kok, udah gak egois lagi. Inilah yang kusuk di drakor kebanyakan, pemeran antagonis sejahat apapun gak se

Tontonan Akhir Tahun "Hometown Cha Cha Cha"

Gambar
Telat gak sih aku baru nonton drakor ini? Baru aja selesai nonton drakor yang sempet trending beberapa bulan lalu. Drama bergenre romantis komedi ini memiliki 16 episode yang berdurasi sekitar 75 menit. Drama ini mengisahkan dua insan yang bertemu lagi setelah mereka dewasa. Drama yang berlatar pedesaan tepi pantai ini membuat mata segar karena pemandangan lautnya yang indah. Pantai dan lautnya memanjakan mata untuk travelling virtual di masa pandemi. Suasana hangat warga desa dari seluruh usia ditonjolkan untuk mengingat kembali indahnya kebersamaan dan keramahtamahan lingkungan perdesaan. Untuk alurnya masih sama kayak drama pada umumnya, maju-mundur seperti biasanya.  Sewaktu tau mereka saling mengungkapkan perasaan di episode 11 aku sempet mbatin, "Masih ada 5 episode lagi kok udah tau perasaan masing-masing? Selanjutnya cerita apa? Konfliknya kira-kira gimana? Masak iya romantis uwu uwu terus?" Karena menurutku terlalu cepat perasaan masing-masing terungkap di episode 11

Tragedi di Pintu Tol

Gambar
Pengisian e-toll Ngelihat foto ini mengingatkanku terkait tragedi di sebuah jalan tol. Waktu itu aku nemenin papa mertua ke suatu tempat. Karena anak laki satu-satunya gak bisa nemenin, jadilah anak perempuan dan menantunya yang nemenin. Waktu di depan gerbang masuk tol aku udah ngingetin, "Pa, itu e-toll nya ada saldonya gak Pa? Soalnya sekarang kartu itu harus ada saldonya." "Bisa itu mbak pake uang cash." Kata papa waktu itu.  "Gak pa, sekarang udah gak pake uang tunai lagi. Pakenya kartu itu harus diisi saldo dulu." jawabku meyakinkan, tapi ternyata gak berhasil buat papa mertuaku yakin.  Karena papa bersikeras, yaudah deh aku sabar aja yakhaaan. Jadilah aku main sama si Hanan kecil waktu itu. Pas sampai di gerbang tol keluar, papa buka kaca jendela, beliau bingung kok gaada yang jaga di pintu tol.  "Pakai kartu itu pa." kataku mengingatkan.  Dengan sigap beliau nempelin kartu e-toll, dan taraaaa gaada saldo! 😂 Posisiku yang berada di sebela