Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Sosok yang Melengkapi

Wahai wanita sholehah… Dirimu dikelilingi oleh para malaikat Berseri wajahmu Menunjukkan air wudhu yang selalu membasahimu Ketenangan jiwamu Pertanda seringnya kau melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an Teduhnya senyummu Mengingatkan kejujuran lisanmu Sosok yang ku awasi dari jauh Lekat tak bermakna Jauh tak terjelaskan Sayangku tersembunyi Tak mungkin ku tunjukkan Wahai wanita berwajah ceria Senyummu tak pernah luntur Mengingatkan kepada semua Bahwa dunia terasa indah Wanita sholehah… Kau dirindukan oleh syurga-Nya… Siang malam berhari-hari sampai raga tak sanggup bernafas Tak pernah tega kau biarkan anakmu berjalan sendirian Tanganmu selalu menengadah memohon agar anakmu menjadi yang terbaik Bibirmu yang selalu tersenyum menghadapi putra-putrimu yang beranjak remaja dan dewasa Hingga malam berganti lagi Tak pernah letih tanganmu memeluk dan menuntun Tak pernah letih tubuhmu ketika mengandung, menyusui, menggendong Membawa buah hatimu kemanapun kau pergi Wahai wanita sholehah… Kau disega

Selamanya Luka

Dalam sujudku tangisku bergetar Ditarik mundur oleh kejadian masa lalu Sesak, gemuruh yang selalu terpelihara Kini pecah hancur berantakan Koyak moyak pedih luka lama Terbuka lagi Semuanya Tak ada yang sanggup memeliharaku Wahai cinta Tak ada dirimu dalam hatiku Biar hanya kebencian Kemarahan Kedengkian Kebusukan Apa lagi???!!! Tak sanggup aku menahan Air rintik-rintik  Biarkan jadi hujan guntur gemuruh Tak sanggup lagi tangan ini Menghapus air yang bahkan  tak ku mengerti seberapa banyak Hingga kering, pedih, buta Buta hati Itukah diriku? Ataukah Dirimu? Mungkinkah kalian semua? Yang kejam merampas hatiku Menuntut kewajiban yang murka Pedih, sakit, luka Jalanku By: Irdha Diah Utami 20Januari2012

Alam Indah Bersamaku

Anugerah dari Sang Pencipta yang selalu menyayangi hamba-Nya... Kakiku masih dapat menempuh perjalanan jauh Mataku masih dapat melihat indahnya pegunungan di seberang sana Telingaku masih dapat mendengar suara sungai yang beriak Hidungku masih mencium udara basah hujan Tanganku masih dapat menyentuh daun yang basah oleh tetesan hujan Bibirku masih dapat tersenyum karena Syukurku kepada Tuhanku Dia masih memberiku segala yang indah di dunia ini Alam yang selalu menemaniku bermain Sungai yang selalu menampilkan keindahan airnya Pepohonan yang memberikan kesegaran untuk berlindung bernaung dibawah rindangnya daunmu Jalanan yang sepi, basah, rerumputan kecil  Daun basah berembun yang melambai Aduhai alamku berteman denganku Menyambut kedatanganku setiap sore  Menemani langkahku pulang ke rumah Menghilangkan penat mata kuliah di kampus... Aduhai alamku... Nikmat berseri masih terpancar darimu Selalu ku bersyukur kepada yang Menciptakanmu wahai alamku 05Januari2012

Pesan Terakhir Rasulullah

Kamis, 5 Juli 2001 Rasulullah SAW bersabda: 'Semua dosa akan ditangguhkan oleh Allah SWT sampai hari Kiamat nanti apa saja yang Dia kehendaki, kecuali durhaka kepada orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya sebelum meninggal dunia' Ya, saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada di antara kalian. Karenanya dengarkan baik-baik apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini. Ya, saudara-saudaraku, seperti kita ketahui, bulan ini, hari ini dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orang Muslim sebagai kepercayaan yang suci. Kembalikan barang-barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya. Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu. Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya. Allah SWT telah mela

Semenit Renungan

Ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah. Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. 'Hmm....? Kamu telah berhasil dengan baik anakku ..., tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini, pagar ini tidak akan pernah bisa ke

Tujuh Nasehat Sa'adi

Tujuh nasehat Sa'adi (murid Syech Abdul Qodir Jaelani): 1. Kekayaan adalah diperuntukkan bagi kesenangan hidup dan bukan hidup untuk memperoleh kekayaan. Mereka bertanya kepada seorang bijak, "Siapakah yang beruntung dan siapa yang merugi?" Ia berkata, "Keuntungan adalah bagi siapa yang menabur dan menuai, sedang yang tidak beruntung adalah orang yang meninggal dunia dan meninggalkan ketidak beruntungan dibelakangnya." 2. Suatu bangsa diperindah oleh orang-orang terpelajar dan suatu agama diperindah oleh pemeluknya yang saleh. 3. Jangan membuka semua rahasiamu kepada teman-temanmu, karena suatu hari mungkin mereka akan menjadi musuhmu, dan jangan melakukan semua kejahatanmu terhadap musuhnmu, boleh jadi mereka akan menjadi temanmu. 4. Sebuah gagasan yang ingin engkau rahasiakan jangan diceritakan kepada seseorang, betapapun engkau mempercayainya, karena engkau sendiri tidak dapat menyimpan rahasiamu, jangan berharap orang lain dapat lebih darimu (dalam men

Ada Apa dengan Tahun Baru Masehi?

Seminggu sebelum 1 Januari, bahkan jauh-jauh hari sebelumnya saya ditawari ikut dalam acara menyambut tahun baru. Dalam hati berkata "Beginikah remaja sekarang?" Semoga dengan postingan ini dapat memberikan sedikit info saja. Tidak ada kata terlambat untuk memohon ampun kepada Allah... Bismillah... Semoga bermanfaat... Sejarah Tahun Baru Masehi Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Setelah Julius Caesar menjadi kaisar Roma, ia memutuskan mengganti penanggalan pada kalender dibantu oleh Sosigenes, seorang astronomi dari Iskandariyah, dan ia menyarankan agar penanggalan baru dibuat berdasarkan revolusi matahari. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius yang sekarang kita sebut Juli. Kemudian nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus dan disebut menjadi bulan Agustus. Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimula