Selamanya Luka

Dalam sujudku tangisku bergetar
Ditarik mundur oleh kejadian masa lalu
Sesak, gemuruh yang selalu terpelihara
Kini pecah hancur berantakan
Koyak moyak pedih luka lama
Terbuka lagi
Semuanya

Tak ada yang sanggup memeliharaku
Wahai cinta
Tak ada dirimu dalam hatiku
Biar hanya kebencian
Kemarahan
Kedengkian
Kebusukan
Apa lagi???!!!

Tak sanggup aku menahan
Air rintik-rintik 
Biarkan jadi hujan guntur gemuruh
Tak sanggup lagi tangan ini
Menghapus air yang bahkan 
tak ku mengerti seberapa banyak
Hingga kering, pedih, buta

Buta hati
Itukah diriku?
Ataukah Dirimu?
Mungkinkah kalian semua?

Yang kejam merampas hatiku
Menuntut kewajiban yang murka

Pedih, sakit, luka
Jalanku

By: Irdha Diah Utami 20Januari2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akselerasi-a generasi 6 SMA Plus Al-Azhar Medan

Dari Sebel Jadi Kangen

Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan