Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan

Hai-hai, ketemu lagi di bulan November, bulan menjelang penghujung tahun. Mumpung ada waktu senggang sedikit karena habis lembur, jadi pengen nulis tentang tupoksi kerjaan yang udah kujalani selama tiga tahun belakangan ini. Bulan Agustus 2020 setelah cuti lahiran anak kedua, turun Surat Perintah yang menugaskan aku ke bidang lain, Sekretariat, dan aku diperintahkan berada di sub bagian program. Bagian yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Waktu awal masuk belum pernah dengar sub bagian ini sih, cuma pernah denger selentingan yang tugasnya berkaitan dengan susun-menyusun kegiatan suatu dinas. Oh, jawabku waktu itu. Tentu "Oh"nya itu kukira gampang, kecil mah kalo gitu doang. Setelah kumasuki selama tiga tahun lebih tiga bulan, jawabanku masih tetap “Oh” tapi jelas oh yang berbeda. "Oh"ku yang sekarang lebih ke "Oh, pantesan gak banyak yang mau di sini. Kerjaannya kayak gini sih."

Rasanya itu… kayak flashback waktu aku kuliah dulu. Ngerjain tugas yang deadlinenya bersamaan, dengan kelompok yang berbeda. Jadi dalam satu waktu bisa ngumpul dengan beberapa mata kuliah berbeda dengan kelompok yang berbeda pula. Sama, kurang lebih kayak gitu lah di sub bagian program ini.

Kerjaannya ya seputar Renstra, Renja, RKPD, RPJMD, LKPJ, LPPD, Sakip, e-planning, Manajemen Resiko,  belum lagi input data di SIPD, SIMDA, dan masih banyak lagi. Untuk pengertian dari yang kusebutin tadi bisa searching yaa mumpung gadget jaman sekarang udah canggih. Oke balik lagi ke topik, kalo kita fokus masih bisa oke sih. Tapi masalahnya waktu yang diberikan itu relatif singkat. Dalam satu waktu bisa input data kegiatan tahun berjalan, terus ditagih mengerjakan rencana tahun berikutnya, belum lagi tagihan manajemen resiko di tahun berjalan dan lain-lain-lainnya yang seabrek abrek. Kita memang belum pernah tau sebelum "nyemplung" ke dalamnya. Daaaan aku merasakannya sekarang. 

Jujur aja, berada disini butuh booster makanan dan vitamin untuk tetap kuat berada di bagian ini. Itu sebabnya kami suka makan, karena bisa jadi pelampiasan atas jenuhnya seharian berada di depan komputer atau PC terus. Sebuah alasan yang masuk akal bukan? 😆

Oiya, kerjaan disini butuh team work yang kuat, manajemen waktu yang baik, dan siap berada di bawah tekanan. Tau kenapa? Karena sebagian besar kerjaannya ya pake waktu gaes. 

Kalian pernah ngalamin gak kerja tapi ada waktu countdownnya tertera? Dan ketika waktunya habis, ya gak bisa ngapa-ngapain udah. Berasa kerja sambil ditodong pistol gak sih? 😆

Aku cerita ini bukan untuk nakut-nakutin ya, tapi biar lebih realistis aja kalau sibuknya tuh bukan akhir tahun aja gaes. Mau awal tahun, tengah tahun, hampir akhir tahun, semua sama sibuknya. Biar netijen juga gak pada su'udzon mentang-mentang gak pernah keliatan di lapangan atau gak pernah keluar, dikira gaada kerjaan. Padahal aslinya mah bokong kita nih udah nempel di kursi kalo waktu di aplikasi itu udah mulai countdownnya. Wah gilasih sampe gak bisa kemana-mana pokoknya. Kalian gak pernah tau karena mungkin kitanya jarang upload status pulang lembur ya. Gimana mau upload kalo di kantor sampe malem, makan pun buru-buru, boro boro mau upload, kita ngejar waktu buat cepat sampe rumah mikirin suami-istri atau anak yang nungguin. Kayak yang udah aku sebutin diatas, kita gak pernah tau kalo kita belum "nyemplung" dulu ke dalamnya. 

Sekian gitu aja dulu cerita dari aku yang bingung mau bilang apalagi karena ini udah saatnya jadi manusia super yang butuh tenaga ekstra untuk kemajuan bangsa. eeaaaaa. Atau ada yang mau nambahin? Monggo bisa tulis di komentar...

Sekian. 




Komentar

  1. Semoga Sukses ,,,,yang bisa disampaikan ibu qoe,,,hikmah dan faedahnya luar biasa ,,,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akselerasi-a generasi 6 SMA Plus Al-Azhar Medan

Dari Sebel Jadi Kangen