Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Annisa Adventure

Gambar
Pagi ini lagi hobi membongkar kenangan masa lalu. Saatnya memutar kenangan sewaktu di Jepara ya. Acaranya waktu itu adalah Annisa Adventure. Jadi program tersebut diadakan oleh Annisa FSMM (Rohis Fakultas Teknik Undip). Ok. Langsung aja ya. Perjalanan dari Semarang ke Jepara memakan waktu sekitar 2 jam. Di perjalanan selama di bus, peserta rombongan disuguhi oleh games-games yang mmmmm sedikit menarik (tapi sedikit garing). Karena sejujurnya mood saya waktu itu kurang baik sehingga yaaa whatever they do lah. Gak begitu merhatiin. Sesampainya di pantai, whooo... Mata saya langsung terbelalak. Pasir putihnya, air jernihnya, dan banyak lagi deh. Semua hal itu membuat saya spontan takjub bersyukur dan mood saya langsung muncul mentari yang menghangatkan serta awan tipis yang meniupkan angin sepoi-sepoi (tadinya kan mood saya mendung, gelap, berangin). hehheheeh :D OK ... OK... Di tengah kegembiraan saya yang memuncak, ada tiupan peluit tanda segera berkumpul. (waduh serem amat pak

Baru Menulis Lagi

Gambar
Guys. udah lama gak nulis lagi. Disibukkan tugas kuliah, survey sana sini dan urusan mencari literatur deh. Hmmm semoga kabar pembaca baik-baik ya. Aamiin.. Menulis itu banyak godaannya kawan. Mulai dari males, ngerasa gak ada waktu (padahal ada dan luang banget), terus lebih pengen ngerjain yang lain selain  nulis. Setelah kerajinan menggebu-gebu, biasanya tulisan baru setengah godaan syetan datang lagi dan jadilah tambahan draft tulisan (gini nih kebiasaan). Dan biasanya setelah aku males ngapa-ngapain jari-jariku beralih ke keyboard musik. Setelah bosen lagi musiknya itu-itu aja yang kumainin, kayaknya tempat terindah terakhir adalah tempat tidur. yeaaah.  Ada rasa pengen menuhin blog, pengen ngelanjutin penulisan novel yang tertunda, pengen ngunjungin Pak Ali Margosim (penulis novel) untuk asistensi tulisan, tapi kembali lagi-alasan sebelumnya di atas-kepada aktivitas yang membuat rencana dan keinginanku gagal. Ditambah lagi ini lagi UTS (nah lo, ini kok bisa nulis?) gak

Masalah Mendewasakanku (mungkin)

10:33 18/09/2012 'Masalah ini menjadikanmu dewasa' Ya, karena masalah yang Intan hadapi harusnya proporsi orang dewasa. Masalah tentang cinta segitiga, pertengkaran, kekerasan, hingga perselingkuhan. Masalah yang dipikirnya dialah penyebabnya. Semua dimulai ketika Intan 'daftar ulang' masuk universitas pada Mei 2011. Hingga kini, masalah itu tidak muncul di permukaan, Intan tahu. Dan itu terjadi di belakangnya.  Kini, Sudah setahun lebih. September 2012 dan Intan ingin sekali menyelesaikannya, tapi Intan khawatir orangtuanya akan marah jika dia nekat mencoba menyelesaikan sendirian.  Padahal Intan sungguh-sungguh tidak bisa berkonsentrasi disini. Kemungkinan 'penjahat' mencarinya itu ada. Melihat update statusnya, 'penjahat' itu butuh diri, bukan uang. "Ya, whatever dulu juga gitu tapi puluhan juta lenyap juga" , pikirnya. Intan yang merasa sok dewasa dan ingin tahu, selalu melihat perkembangan lewat dunia maya. Dikiranya

Ini Bukan Galau

By: Irdha Diah Kenapa pekerjaanku selalu tertunda? Adakah yang tahu? Karena aku masih menyimpan ragu. Individual ini terasa kuat sekali, namun di sisi lain "mendahului kelompok" itu lebih dominan ternyata. Kedua hal yang kuat sama-sama egois. Dan akhirnya apa yang terjadi? Kebingungan, malas, bahkan lepas dari tanggung jawab. Itu yang terjadi. Namun di saat-saat seperti itulah muncul berbagai motivasi, dorongan, dan dukungan datang silih berganti. Hatiku masih menolaknya. Aku tidak perlu itu. Tidak perlu itu. Tidak perlu semuanya. Aku merasa hanya perlu sekedar saja. Jangan berlebihan. Jangan banyak pihak. Karena itu membuatku lemah. Merasa dibutuhkan. Merasa tinggi. Tidak. Aku tidak ingin menjadi pribadi yang demikian. Makanya. Rasa jenuh ini datang. Buat pamflet, buat release kegiatan. Aku memang belum terbiasa. Namun harus kuakui bahwa aku harus melakukannya. bukan harus. namun WAJIB! Karena aku sadar tidak ada yang mau bergerak. Semua han

Empat Sekawan

Gambar
Sudah setahun aku tinggal di Semarang, namun belum semua tempat terkunjungi olehku. Hingga suatu saat teman SMA ku semasa di Medan yang kuliah di Bogor, berkunjung ke tempatku. Selasa pagi dia sampai hingga Jumat tak ku bawa kemanpun. Hanya dikamarku selalu tidur, dan melakukan aktivitas ringan. Kasihan melihatnya. Tapi mau gimana lagi? Karena menunggu temanku yang satunya dari Solo. Jumat siang yang dari Solo datang. Malam harinya, untuk pertama kalinya 4 orang anak akselerasi gen 6 kumpul. EMPAT. Biasanya hanya bertiga, aku, Aurum, dan Abud.  Keesokan harinya, perjalanan dimulai. Lawang Sewu Perjalanan dimulai di Lawang Sewu, berlanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah, hingga Sam Poo Kong... Masjid Agung Jawa Tengah (tampak depan) Masjid Agung Jawa Tengah (tampak atas) ^_^ Semoga perjalanan ini tidak berakhir disini ya teman-teman...

Mutiara dan Pasir

Alkisah, Seorang pemuda yang baru lulus kuliah mengalami perasaan sangat tertekan dan putus asa karena sulitnya mencari kerja sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan dirinya ke tengah laut, ketika dia sampai di pantai dilihatnya seorang tua yang ramah dan bijaksana yang kemudian mengajaknya berbicara sampai si pemuda tersebut mengutarakan niatnya bunuh diri dan alasannya. Kemudian orang tua tersebut minta sang pemuda melihat apa yg dilakukannya, orang tua tersebut membungkuk mengambil segenggam pasir dan kemudian melemparkannya kembali kebawah, seketika pasir tersebut melebur dan menjadi satu dengan pasir lainnya yang ada dibawah, lalu kata orang tua tersebut kepada si pemuda “cobalah kamu ambil pasir yang tadi saya lemparkan ke bawah”, dan si pemuda keheranan dan berkata “mana mungkin saya dapat mengambil pasir tersebut karena pasir tersebut telah berbaur dan menjadi satu dengan pasir lainnya”, si orang tua tersebut tersenyum dan kemudian mengambil s

Emosi dalam Diri

Gambar
marah Oleh: Irdha Diah  Kesedihanku tadi pagi, tak berarti. Tangisku ketika sendiri, tak berguna... Tapi kenapa harus aku??? Itulah yang terasa pilu, sesak, duka, penuh air mata... Entah kenapa lemah itu sempat menguasai. Harusnya tidak. Bisikan berkata menggoda iman. Menyuruhku mengakhiri perjuangan. Menyuruhku marah dan kesal pada semua orang. Mengajakku pergi ke taman, untuk menumpahkan segala penat, sesak, marah, dan kesal. Namun semua bayangan itu urung ku lakukan. Aku lebih memilih membasahi bantalku dengan air mata cengeng ini. Benar-benar merasa sendiri. Saat aku benar-benar menghabiskan tisu banyak, kudengar lantunan ayat suci Al-Qur'an. Hatiku terpaut, terpancing utntuk membacanya.  Ide bagus, pikirku. Kubuka, kubaca ta'awudz dan basmallah. Yang terjadi melah tambah parah. Tangisku semakin pecah. Pandangan mataku buram oleh kabut air mata.  Bukan karena hal yang tadi, tapi karena perasaan bersalah dan mohon ampun pada

Analisis Isu dan Wacana terhadap Salah Satu Media

By: Irdha Diah Utami Media adalah alat dalam berkomunikasi. Saat ini media sungguh banyak dan memiliki beberapa arti penting, diantaranya adalah: -    Kemampuan media dalam menjangkau semua lapisan masyarakat -    Efektivitas dalam proses pembelajaran -    Media sebagai wadah dakwah Media elektronik adalah media yang efektif dalam kehidupan nyata. Contohnya adalah televisi. Apakah kita melihat seberapa banyak iklan-iklan ataupun tayangan-tayangan yang tidak pantas dipertontonkan? Televisi sebagai media pendidikan sudah mulai minim. Semua sibuk menggunakan media untuk keuntungan kelompok tertentu. Banyaknya iklan untuk keuntungan marketing produknya sendiri.  Untuk politik, bahkan sudah berani menunjukkan eksistensinya. Saling berebut mencari perhatian massa. Apakah anda memperhatikan? Setiap mendekati pemilu, berebutanlah para calon-calon terpilih untuk menguasai media. Mereka gencar-gencarnya merebut media kemudian dikuasai untuk bagaimana caranya agar pencitraan dirin

Kendaraan Hebatku

Tahukah anda dengan apa aku pergi dan pulang setiap harinya? Bukan mobil mewah yang mengantar-jemput, Bukan motor matic yang lagi ngetrend, Bukan sepeda yang sedang marak-maraknya digencarkan. Kendaraan ini lebih hebat. Membawa kemanapun aku mau. Bahkan jika saatnya ia bekerjasama dengan hati, Tempat yang ditujunya bukan tempat biasa. Kendaraan ini akan menunjukkan tempat yang istimewa. Kadang mata dan kakiku tak sejalan. Mata ingin kesana, tapi kaki melangkah ke arah yang berlawanan. Dan dia benar. Kakiku tak bekerjasama dengan mata, Tapi dengan hati. Hingga suatu saat... Tempat terindah yang menyejukkan mata, menentramkan hati. Senandungnya indah di telingaku, hembusannya menjentik manja wajahku. Nyata ada di hadapanku. Subhanallah... Kakiku membawa aku ke tempat yang membuat aku wajib dan sepatutnya bersyukur. Syukurku bertambah ketika peluh deras mengucur, namun kakiku tetap semangat melangkah. Padahal beban di pundak sungguh tak terkira. Aku tau kakiku selalu menyemangatiku. 

Manusia Baru

Aku bukan seorang manusia yang baru lahir dari rahim seorang ibu. Bukan juga manusia yang baru berganti jenis kelamin. Namun aku adalah manusia yang berhijrah. Selalu berharap kesucian ini abadi. Hingga dunia berakhir dan berganti dengan alam yang abadi. Cinta membuatku begini. Bukan cinta horizontal, namun cinta vertikal. Dengan keseluruhan nafasku mengharap ridho-Nya. Inginnya langkah kakiku membuat bunga-bunga tersenyum. Nyanyian senduku membuat burung berkicau. Hafalan-hafalanku membuat matahari cerah. Tangis penyesalanku membuat awan mendung dan meneduhkan hati dengan rintiknya hujan. Cinta. Hanya itu yang bisa kutulis sekarang. Bukan baru ini saja aku jatuh cinta. Sudah lama. Lama sekali. Jauh sebelum aku keluar dari rahim ibuku. Cinta. Ini bukan pertama kalinya. Namun ini sebuah  UPGRADING  dan  REFRESHING. me-refresh hati. Upgrading iman dan takwa. Mempertajam logika. Aku yang sekarang. Mencintai Rabb-ku di atas segalanya. Aku menemui jiwaku seutuhnya. Saat raga tak mampu

Sahabatku = misterius

Gambar
Malam senyap, namun hati bergemuruh Mengingat dan mengenang Kemana kamu sendirian malam ini Hadirmu kutunggu sekarang Janji pernah terucap Sekata secita-cita mengukir angan Senyumku mengembang ingat tentangmu Tawamu, candamu, tangismu, takutmu, dan khawatirmu Nasihatmu tak pernah terabai olehku Tangisku berubah senyum melihat ceriamu Tawaku hilang melihatmu menitikkan air mata Tanganmu menghapus air mata menggenggam ketakutanku dan melemparnya jauh-jauh Hadirmu kutunggu sekarang Inginnya aku melakukan apa yang pernah kamu lakukan Bahkan bisa lebih Tangan ini akan menghapus air matamu Pelukan persaudaraan ini akan mengusir ketakutanmu Aku tahu itu yang kamu inginkan wahai sahabatku Ketika aku khilaf kau marah Ketika aku lupa kau ingatkanku Tembok besar yang pernah ada di antara kita Kau hancurkan dengan kelembutan hatimu Amarah yang pernah tersimpan Tenggelam sirna oleh senyum tulusmu Kita jauh sekarang Padahal aku be

Si Miskin yang Kaya

Biarkan Si Miskin berkata 'Aku Kaya' EMBUN TAUSHIYAH - Ahad, 17 Juni 2001  Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. ' Bagaimana perjalanan kali ini?' ' Wah, sangat luar biasa Ayah' ' Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin' kata ayahnya. ' Oh iya' kata anaknya ' Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab. ' saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke hala

Ikan & Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata Ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.” Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.” Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah air ?” Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadiranny

Kelinciku ...

Di rumahku ada sepasang kelinci, maksudku jantan dan betina.  Mereka berdua hidup rukun. Keduanya suka main di rumahku, padahal kandang yang kami sediakan untuknya juga cukup luas. Karena halaman yang terletak di sebelah rumah menjadi tempatnya sehari-hari. Hanya saja diberi batas agar mereka tidak suka keluar. Tapi belakangan mereka berdua tahu jalan keluar. Pagar yang terbuat dari jala selalu digigitinya. Gigit sedikit demi sedikit hingga terbentuk lubang yang berukuran sebesar kelinci tersebut. Oh iya, aku lupa menyebutkan namanya. Bobo dan Bebi. Suatu hari terdapat keganjilan. Biasanya kalau pagi-pagi pintu rumah ku yang di samping dibuka, mereka langsung masuk ke rumah. Tapi kali ini tidak. Hanya Bobo saja yang masuk dan Bebi sama sekali tidak kelihatan. Awalnya ada rasa malas karena aku berpikir paling dia ada di bawah pohon yang tidak kelihatan. Di halaman itu memang kelinci-kelinciku bebas berlari kemana saja banyak pohon dan ranting-ranting yang pohonnya sudah tidak ada. Jadi

Sosok yang Melengkapi

Wahai wanita sholehah… Dirimu dikelilingi oleh para malaikat Berseri wajahmu Menunjukkan air wudhu yang selalu membasahimu Ketenangan jiwamu Pertanda seringnya kau melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an Teduhnya senyummu Mengingatkan kejujuran lisanmu Sosok yang ku awasi dari jauh Lekat tak bermakna Jauh tak terjelaskan Sayangku tersembunyi Tak mungkin ku tunjukkan Wahai wanita berwajah ceria Senyummu tak pernah luntur Mengingatkan kepada semua Bahwa dunia terasa indah Wanita sholehah… Kau dirindukan oleh syurga-Nya… Siang malam berhari-hari sampai raga tak sanggup bernafas Tak pernah tega kau biarkan anakmu berjalan sendirian Tanganmu selalu menengadah memohon agar anakmu menjadi yang terbaik Bibirmu yang selalu tersenyum menghadapi putra-putrimu yang beranjak remaja dan dewasa Hingga malam berganti lagi Tak pernah letih tanganmu memeluk dan menuntun Tak pernah letih tubuhmu ketika mengandung, menyusui, menggendong Membawa buah hatimu kemanapun kau pergi Wahai wanita sholehah… Kau disega

Selamanya Luka

Dalam sujudku tangisku bergetar Ditarik mundur oleh kejadian masa lalu Sesak, gemuruh yang selalu terpelihara Kini pecah hancur berantakan Koyak moyak pedih luka lama Terbuka lagi Semuanya Tak ada yang sanggup memeliharaku Wahai cinta Tak ada dirimu dalam hatiku Biar hanya kebencian Kemarahan Kedengkian Kebusukan Apa lagi???!!! Tak sanggup aku menahan Air rintik-rintik  Biarkan jadi hujan guntur gemuruh Tak sanggup lagi tangan ini Menghapus air yang bahkan  tak ku mengerti seberapa banyak Hingga kering, pedih, buta Buta hati Itukah diriku? Ataukah Dirimu? Mungkinkah kalian semua? Yang kejam merampas hatiku Menuntut kewajiban yang murka Pedih, sakit, luka Jalanku By: Irdha Diah Utami 20Januari2012

Alam Indah Bersamaku

Anugerah dari Sang Pencipta yang selalu menyayangi hamba-Nya... Kakiku masih dapat menempuh perjalanan jauh Mataku masih dapat melihat indahnya pegunungan di seberang sana Telingaku masih dapat mendengar suara sungai yang beriak Hidungku masih mencium udara basah hujan Tanganku masih dapat menyentuh daun yang basah oleh tetesan hujan Bibirku masih dapat tersenyum karena Syukurku kepada Tuhanku Dia masih memberiku segala yang indah di dunia ini Alam yang selalu menemaniku bermain Sungai yang selalu menampilkan keindahan airnya Pepohonan yang memberikan kesegaran untuk berlindung bernaung dibawah rindangnya daunmu Jalanan yang sepi, basah, rerumputan kecil  Daun basah berembun yang melambai Aduhai alamku berteman denganku Menyambut kedatanganku setiap sore  Menemani langkahku pulang ke rumah Menghilangkan penat mata kuliah di kampus... Aduhai alamku... Nikmat berseri masih terpancar darimu Selalu ku bersyukur kepada yang Menciptakanmu wahai alamku 05Januari2012

Pesan Terakhir Rasulullah

Kamis, 5 Juli 2001 Rasulullah SAW bersabda: 'Semua dosa akan ditangguhkan oleh Allah SWT sampai hari Kiamat nanti apa saja yang Dia kehendaki, kecuali durhaka kepada orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya sebelum meninggal dunia' Ya, saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada di antara kalian. Karenanya dengarkan baik-baik apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini. Ya, saudara-saudaraku, seperti kita ketahui, bulan ini, hari ini dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orang Muslim sebagai kepercayaan yang suci. Kembalikan barang-barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya. Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu. Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya. Allah SWT telah mela

Semenit Renungan

Ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah. Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. 'Hmm....? Kamu telah berhasil dengan baik anakku ..., tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini, pagar ini tidak akan pernah bisa ke

Tujuh Nasehat Sa'adi

Tujuh nasehat Sa'adi (murid Syech Abdul Qodir Jaelani): 1. Kekayaan adalah diperuntukkan bagi kesenangan hidup dan bukan hidup untuk memperoleh kekayaan. Mereka bertanya kepada seorang bijak, "Siapakah yang beruntung dan siapa yang merugi?" Ia berkata, "Keuntungan adalah bagi siapa yang menabur dan menuai, sedang yang tidak beruntung adalah orang yang meninggal dunia dan meninggalkan ketidak beruntungan dibelakangnya." 2. Suatu bangsa diperindah oleh orang-orang terpelajar dan suatu agama diperindah oleh pemeluknya yang saleh. 3. Jangan membuka semua rahasiamu kepada teman-temanmu, karena suatu hari mungkin mereka akan menjadi musuhmu, dan jangan melakukan semua kejahatanmu terhadap musuhnmu, boleh jadi mereka akan menjadi temanmu. 4. Sebuah gagasan yang ingin engkau rahasiakan jangan diceritakan kepada seseorang, betapapun engkau mempercayainya, karena engkau sendiri tidak dapat menyimpan rahasiamu, jangan berharap orang lain dapat lebih darimu (dalam men