Momentum Perbaikan Diri, Terus???

Entah kenapa, setiap mendekati tanggal 6 Juni setiap tahunnya, aku merasa takut, deg-degan, ragu-ragu, dan perasaaan lainnya. Sampaikah aku pada tahun ini, tahun depan, tahun depannya lagi? Finally kita tau sendiri kalo usia emang bukan kuasa kita. Gak ada satu makhluk pun yang tau. 
Tahun ini, kembali kurasakan perasaan itu. Tau sebabnya? Karena angka depan pada usiaku yang awalnya 1, kini berganti menjadi 2. Kalo orang sih nyebutnya kepala 2 gitu ^_^ Terus, apa sih istimewanya?
Kalo aku bilang justru gak ada yang spesial. Malah sebenarnya sedih kalo inget usia udah nambah satu per satu angka, tapi kelakuan masih gini-gini aja. Percuma kalo umur udah nambah tapi masih belum berani ambil keputusan sendiri. Yaah..apalah arti kepala dua dalam usia. Haha.
Sewaktu hatiku sedang sibuk memikirkan ini, seseorang bukannya mengucapkan "selamat ulang tahun", tapi dia hanya berkata, "Wah, usia kita sekarang samaan ya. Pasti banyak revolusi." 
"Revolusi apaan?" Aku memotong seketika.
"Iya. Kan ini seperti momentum perbaikan diri." katanya kemudian.
Jleb! Nah ini maksudku. Kata-kata inilah yang sedang kucari ketika 6 Juni itu datang menghampiri. Selalu merenungi flashback dalam hidupku, udah buat apa sih aku untuk orang sekitar, apalagi untuk Yang Menciptakanku? Tiap hari dikasih napas gratis, tapi masihkah aku jarang bersyukur? Tiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, tapi apakah aku sudah memanfaatkannya? Inilah... inilah yang sering terpikir olehku... Belum lagi, ada makna dibalik hari lahir. Yaitu mengingat mati. Semakin bertambah usia pada angka, berbanding terbalik dengan jatah hidup di dunia. Kita gak tau kontrak kita sampe kapan. Tapi yang pasti, kita harus punya persiapan untuk hari itu. Dan cerita baru itu dimulai dari sini... Setiap tahunnya... Manusia baru, tekad dan semangat yang baru !!!
Dibalik itu semua, diantara semua cerita dalam hati, ternyata masih banyak orang-orang baik yang berada di sekitarku. Entah itu orang baru, ataupun orang yang setia menemani setiap pengulangan tahun kehidupanku.
Pada akhirnya, aku berterima kasih kepada semua ucapan dan doanya. Karena aku lahir untuk kalian, dan kalian dilahirkan untuk aku. Duh.. gak jelas kata-katanya.
Satu lagi yang masih ingat dalam benakku, ketika masih SD (lupa kelas berapa), aku pernah bilang sama ayahku, "Yah, tanggal lahir Irdha sama kayak tanggal lahirnya Pak Presiden pertama kita. Pak Soekarno."
"Iya nak. Semoga Irdha pun gitu. Jadi orang hebat kayak Pak Soekarno." jawab Ayahku kala itu.
Aku pun semakin mantap pada diriku untuk jadi orang sukses! Tapi ngeliat faktanya sekarang...Jauhkah aku dari keinginan itu? Entahlah.. tapi yang pasti aku sedang berbenah diri. Doakan aku. !

Irdha Diah Utami.
Semarang, 08 Juni 2014.

Komentar

  1. ciee... yg dah kepala dua, smakin dewasa nih, hehe :p
    barakallah yaa adek sayang *bighug*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakikat dan iman kepada kitab Allah

Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan

Waktu yang Terus Berjalan