Time Flies...

Lagi iseng nge-blog, liat-liat postingan sebelumnya yang udah lama jadi nostalgia. Saking lamanya, udah ada sarang laba-laba nih blognya. Haha
Apa kabar blogku yang gak ada pembacanya hihihi. Ya, aku yang saat ini terombang ambing oleh angin pantura (eaaak) sedang dirundung sindrom. Sindrom? Ya, sindrom kangen kampung dan sindrom sedih bakal ninggalin kota rantau ini.
Alhamdulillah, 28 September yang lalu aku dinyatakan lulus S1 di sebuah ruangan sidang dengan dua dosen penguji dan satu dosen pembimbing beserta aku pastinya. haha
Alhamdulillah, aku bisa menyelesaikan satu amanah ini. amanah belajar di kota yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan olehku untuk belajar disini.


Terima kasihku untuk kota yang penuh cerita ini. Kota yang mengajariku tata krama, sopan santun, sabar, disiplin, mandiri, dan hidup tegar. 4 tahun penuh kenangan dan penuh pembelajaran di sebuah jurusan bernama Perencanaan Wilayah dan Kota atau yang sering disebut "Planologi". Kepada jurusan yang satu ini, aku sangat berterima kasih karna dengannya aku dididik untuk menjadi perempuan tangguh, punya banyak teman, berkenalan dengan banyak orang dari berbagai macam daerah asal, budaya, kebiasaan, sifat, dan kepribadian.

Tak ada kata penyesalan telah terjebak di dalamnya. Justru aku merasa senang karna telah mendapat banyak hikmah, pembelajaran, dan pengetahuan. Terima kasih untuk jurusan yang satu ini, beserta orang-orang yang ada di dalamnya. Terima kasih banyak telah membuka cakrawala pemikiranku tentang pentingnya membangun kota untuk kebahagiaan warganya. Terima kasih banyak kepada jurusan yang satu ini karna telah membantuku memikirkan kontribusi apa yang bisa kuberikan untuk daerah asalku sendiri.

Seorang teman berkata "Percuma kuliah jauh kalo akhirnya pulang, gak berkelana sehabis lulus." aku justru mau bilang "Percuma kuliah jauh-jauh tapi gak bermanfaat bagi daerah asal." Kalian boleh tertawa soal prinsipku yang satu ini. Setelah perenungan yang panjang, Indonesia sedang dirundung banyak masalah. Tidak usahlah disebutkan satu per satu karna aku tak akan mampu menyebutkannya dalam satu kali postingan blogger-saking banyaknya.

Aku selalu yakin, satu kontribusi kecil untuk Indonesia, sangat berarti. Apapun itu, walau hanya sebuah sampah yang gak dibuang sembarangan. Hal yang kecil bukan? Hal kecil memang, tapi coba bayangkan kalau satu orang di setiap desa di Indonesia berpikiran soal buang sampah pada tempatnya. 70.000 orang akan berkontribusi membuang sampah pada tempatnya ! Angka yang fantastis bukan? Itu dari hal buang sampah saja, belum lagi hal-hal positif lainnya. Maka, saat menghadapi kenyataan buruk negeri ini, mending mikirin hal positif yang dapat membangun negri di sisi lain.

Wah kemana-mana ini ceritanya. Ya, intinya gitu deh. Waktu berlalu begitu cepat, hingga suatu malam saat menyusuri jalanan Tembalang dan merenung, "begitu cepatnya transformasi selama 4 tahun ini." pagi jadi bengkel malemnya jadi penyetan, ada yang dulunya rawa-rawa dijadiin tempat makan berkonsep di atas kolam, dulunya rerumputan sekarang jadi kos-kosan, sampe dulunya fotocopyan bertransformasi jadi ind*maret. Ya, semuanya bertransformasi. Semua berubah untuk jadi lebih produktif. Lalu, 4 tahun aku disini udah produktifkah? #merenung #sigh 

Komentar

  1. waa.. selamat ya dek, udah sarjana aja nih, finally! *maap baru ngucapin, hehe.. sebenernya udah lama baca sih :p

    btw, salut, sekaligus malu, dan jadi bahan renungan juga, hmm,,

    smoga kita semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat di bumi Allah manapun itu, aamiin.. :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru ngeblog lagiiii hehe. iya mbak, aamiin. semoga kita semua menjadi manusia bermanfaat dimanapun. aamiin.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akselerasi-a generasi 6 SMA Plus Al-Azhar Medan

Dari Sebel Jadi Kangen

Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan