Teruntuk Bundaku
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Apa kabarnya bunda? Semoga bunda baik-baik saja disana… Ananda juga baik-baik disini…
Bunda…
Ananda disini rindu pelukan bunda… Kapankah ananda bisa merasakan hal itu lagi?
Lidah ini rindu akan makanan yang diolah dengan tangan bunda… Adakah bunda merasakannya?
Bunda… Hari ini mungkin bukan hari spesial.. Ananda harap bunda bisa mengerti apa yang ananda rasakan.. Disaat semua telah berubah..Hari spesial ananda adalah saat-saat kita berdua bersama-sama melewati siang dan malam.
Bunda..ananda harap kelak ananda akan menjadi orang sukses. Bukankah bunda pernah bermimpi demikian?
Ananda ingin menjadi ibu yang hebat seperti bunda..melahirkan anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Bunda… Nanda sadar bahwa bunda adalah malaikat yang selalu ada untuk nanda..
Walaupun dulu bunda tidak seperti sekarang.
Nanda tau dulu itu bunda khilaf.. Bunda jauh dari Allah… Apakah karena ananda tidak memerhatikan bunda dulu? Maafin ananda ya bunda…
Sekarang semua berbeda ya bunda…Bunda tidak pernah henti mendo'akan ananda. Bunda tidak henti-hentinya mendukung ayahanda dalam memimpin kerajaan di syurga kecil kita. "Home sweet Home" sampai kapanpun ananda selalu rindu rumah kita bunda.. Tak peduli luas rumah kita hanya cukup untuk aktivitas primer. Tak peduli cat tembok rumah kita bagai bangunan kuno jaman belanda. Yang terpenting dari rumah kita itu adalah isinya. Ya seperti bunda lah isi yang penting itu. Isi dari rumah kita itu yang selalu ananda inginkan sampai nanti ananda menutup mata..
Tahukah bunda? Setiap ananda menuliskan surat-surat maupun puisi tentang bunda… Kepala ini berdenyut hebat dan jantung berdetak sesekali sangat kuat. Mata seolah tak sanggup untuk menahan air bah yang akan keluar dari kelopak mata ini.
Bunda… Ananda harap bunda mau menunggu ananda pulang… Dan kita akan segera berkumpul… Rindu ini selalu mengingatkan bunda di dalam hati.
Bunda… Ananda ingat kepada almarhumah nenek… Ananda sayang nenek sama seperti sayang kepada bunda…
Bunda… Wanita itu hebat ya bunda… Sangat banyak jasanya di dunia ini ya bunda… Ananda ingin menjadi ibu yang baik terhadap anak-anak nanti… hehehehe
Bunda…
Inginnya memeluk dan mencium pipi bunda ketika mau keluar rumah. Memori indah itu selalu berputar. Sekarang tidak ada lagi tangan yang hendak ananda cium ketika berangkat sekolah. Tidak ada lagi sarapan dan kotak bekal untuk di sekolah… Bunda… Sayang bunda banget… Gak terhitung seberapa besar… Pokoknya hati ini sensitive banget kalau denger kisah tentang ibu, bunda, mama, atau sebagainya. Yang penting Cuma satu. Seberapa lama ananda di rahim ibunda, tetapi bunda tidak mengeluh sedikitpun.
Bunda…
Inginnya ananda haturkan sembah sujud di kakimu bunda…
Untuk mencari surganya bunda…
Semoga jika sampai akhirnya… Kita dapat berkumpul di tempat yang indah… Aamiin..
Bunda… Inginnya diri ini selalu ditemani dengan belaian rambut ananda dan bunda juga janji akan mengajak ananda ke tempat-tempat yang indah di sana. Wait me, mom. Tidak ada kata lain selain “bunda” ketika tak ada seorangpun menyaingi indahnya senyum bunda itu. Sampai kapanpun akan berusaha membuat bunda tersenyum, karena senyum bunda bagai hangatnya mentari saat pagi sejuk dibasahi hujan lebat semalam. Bunda, jangan menangis karena merindukan ananda ya, Insya Allah sebentar lagi kita bertemu. Aamiin..
Bunda… Jika diuraikan semua isi hati ananda, tentu tidaklah cukup kertas ini untuk menuliskannya. Sampai disini dulu ya bunda. Tetap jagain rumah ya bunda…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sayang Bunda
Ananda tercinta, Irdha
Komentar
Posting Komentar