Surat untuk Bunda

Buat ibunda tercinta...

Assalamu’alaikum...apa kabarnya ibunda? Semoga ibunda tetap dalam lindungan Allah SWT. Amiiinn...
Ibunda tersayang..
Hanya ingin menyampaikan kata-kata rindu.. Semua berubah ketika kita benar-benar terpisah oleh jarak. Rindu ketika dibangunkan pagi-pagi, pintu kamar diketuk, lalu ananda tidur lagi. Pintu diketuk lagi, hingga akhirnya ibunda masuk dan membangunkan ananda dengan belaian lembut.. Rindu mencicipi masakan ibunda ketika sarapan…dan ibunda masih sempat menyiapkan dan membawakan bekal untuk ananda ke sekolah.. Rindu mencium tangan ibunda ketika akan berangkat menuntut ilmu..Ananda rindu ketika ibunda juga sempat mengantarkan ke sekolah..Ananda rindu dengan berbagai pertanyaan ketika ananda terlambat pulang ke rumah..Ananda rindu saat-saat bergelayut manja dan membaringkan kepala di paha ibunda..
Ibunda..kapan semua itu dapat terjadi lagi? Ananda juga tahu dan yakin rasa kita sama.. Saling sayang dan saling memendam rasa rindu.. Kita yang tidak pernah terpisah oleh jarak, dan sekarang terjadi hal yang selalu ditakutkan..jauh dan terpisah dari ibunda.. Walaupun teknologi sudah canggih dan ananda masih dapat mendengar suara ibunda lewat telepon bahkan menatap wajah via webcam. Tapi rasa rindu ini masih ada..
Ibunda..ananda hanya berharap dan memohon do’a restu dari ibunda..Semoga ananda bisa menjadi seseorang yang bunda harapkan.. Semoga ananda bisa menjadi sosok yang mandiri dan menjadi kebanggaan bunda nantinya.


Ibunda tercinta..
Bagaikan mentari pagi yang selalu kunantikan sinarnya..
Bagaikan rembulan yang kutunggu kehadirannya untuk menemani tidurku..
Bagaikan pelangi yang muncul setelah langit hatiku menangis..
Surat yang ananda tulis ini mungkin tak sebanding dengan perasaan yang sesungguhnya..
Tapi ananda yakin, kertas ini akan menjadi saksi atas perasaan yang terdalam..
Hanya ingin ibunda tetap menjaga kesehatan sehingga bisa menunggu kehadiran ananda pulang ke rumah..
Inginnya ananda menangis di pelukan ibunda ketika hati ini rindu..
Rindu yang sesungguhnnya..
Cukuplah surat ini ananda tulis..Jika dituruti tidaklah cukup lembaran kertas ini bunda..

Akhirulkalam..Assalamu’alaikum warahmatullah


                                                Salam sayang,

                                                Buah hatimu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akselerasi-a generasi 6 SMA Plus Al-Azhar Medan

Dari Sebel Jadi Kangen

Secuplik Kisah tentang Program dan Perencanaan